puisi hamdan
perempuanku, perempuanku
”aku dengar rencananya
Kalian akan relakan diri
sebagai barang kontrakan
sama suka suka sama
dibayar pakai seberapa saat
perempuanku, perempuanku
lokalisasi waktu lokalisasi tempat
pelacur kontrakan mengontrak pelacur
perempuan kontrakan mengontrak perempuan
sama juga sama saja
setelah menjual nama tuhan
perzinahan itu dihalalkan
lalu aku dengar seorang tanya
“kontraknya sampai kapan?”
“bulan depan!”
“kontraknya tukaran ya?”
Makassar, 12 nopember 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar