Jumat, 13 April 2012

semakin kamu

puisi hamdan


seperti kata tekuk pada samudra makna
pandanganku tak mampu menembusmu
seperti makna takluk pada kedalaman hikmah
wajah indahmu semakin tak kuasa kujelas
meski setiap waktu ia penuhi ruangku

di sisi sepi cela bukit dingin hari
aku coba mengerti kabut selimut
membungkus elus lembar daunan pinus
basahnya sejuk bagai helai rambutmu gurai

rambutmu hijau pinus tenang lambainya
membisik belai pada kemuntum dea
tak pudar-pudar indah merah jingganya
meski benam dalam samar putih kabut
yang turun tergesa berlari mendesak

satu siang satu malam
ku hanya mengerti kuntum itu
wajahmu semakin indahnya
kubiarkan membayang bergoyang
di lembar-lembar daun sembahyang


malino, 2 mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar