Senin, 19 Desember 2011

perempuanku 1

puisi hamdan


kala matari mancar

pada wajah pradaban jahil
perempuanku adalah barang warisan
bagi siapa saja

kala matari masih mancar

pada wajah pradaban kini
perempuanku masih barang-barang
kalau ia mau, kalau mau ia
ya… lebih banyak yang mau
ia wariskan diri
dari sana ke sini, ke sana sini
pada siapa saja

… perempuanku, perempuanku

diwariskan atau mewariskan diri
sama saja, sama juga
tetap barang warisan

… perempuanku, perempuanku

matari mana paling jahil?

makassar, 27 mei 2000

perempuanku 2

puisi hamdan

kala matari mancar
pada wajah peradaban jahil
perempuanku dibudakkan
ia wajib kerja apa saja
ia dirampas jiwa raga
ia dimiliki luar dalam

kala matari masih mancar
pada wajah peradaban kini
perempuanku membudak diri
ia rela kerja apa saja
ia berhak kerja apa saja
serahkan jiwa raga
berikan luar dalam

… perempuanku, perempuanku

perbudakan itu dipoles
dari wajiban jadi hak asasi

… perempuanku, perempuanku
mana matari paling jahil?

makassar, 27 mei 2000

perempuanku 3

puisi hamdan


kala matahari mancar
pada wajah peradaban jahil
perempuanku jadi sengsara
ia dipaksa melacur diri
di pakai apa saja
dipakai siapa saja

kala matahari masih mancar
pada wajah peradaban kini
perempuanku tlah bahagia
setelah rela melacur diri

dipakai apa saja
dipakai siapa saja
apa saja dipakai
siapa saja dipakai
kapan saja dipakai

di sini senang, di sana senang
di mana-mana hatiku senang
pakai saja, pakai saja

Makassar, 27 Mei 2000

perempuanku 4

puisi hamdan

kala matari mancar
pada wajah peradaban jahil
perempuanku barang dagangan
uang belum ada
tapi ada nilai tukar
ia dapat dibarter

nilai perempuanku ditukar
dengan barang apa saja
yang penting nilainya sama
pentingnya sama dengan barang

kala matari masih mancar
pada wajah peradaban kini
nilai tukar telah ada
perempuanku ditukar uang
ada mahal ada murah
tapi uang lebih mahal, perempuanku

perempuanku, perempuanku
pentingnya sama dengan barang
uang cari barang, barang cari uang
uang cari perempuan, perempuan cari uang
uang duduk-duduk, uang beli perempuan
perempuan mencarinya, perempuan ditukar uang

perempuanku, perempuanku
pasar menanti setiap saat
pasanglah harga mahal
beri sempat menawar

eee.. harganya berapa ya…?
turun dikit boleh…?


makassar, 27 mei 2000

perempuanku 5

puisi hamdan





perempuanku
engkau cantikkan dunia seperti dirimu
juga kau tlanjangi dunia seperti telanjangmu
untuk goda nikmati tubuhmu

perempuanku

engkau tarik sorga dari tempatnya; keluar
kau tabur kau sebar lalu
bersama nikmati sorga premature

nanti, bentar lagi

bila dunia dah lemah
semua kan hilang
dan tak ada sorga lagi

makassar, 11 juli 2000

perempuanku 6

puisi hamdan


pada sisa sisa sejarah
pada sisi sisi sejarah
perempuanku teriak teriuk;
“kami punya hak asasi
kami punya kebebasan
lepaslah keluarlah kita
dari belenggu zaman
dari zaman belenggu
sisa sisi sejarah
sisi sisa sejarah”

dari sisi sisi suara
dari sisa sisa suara
perempuanku teriak teriuk;
kita perangi diskriminasi
lawan kesewenangan
kita perangi penindasan
lawan kekerasan
hentikan, lawan jangan disisa
sisi sisa suara
sisa sisi suara

dari sisi sisa cahaya
perempuanku telah pulas
telah pulas perempuanku
dari sisa sisi cahaya
perempuanku lelah pulas
lelah pulas perempuanku
pulas perempuanku lelah
dari sisi dari sisa

sisi siapa perempuanku …
perempuanku sisa siapa …

makassar, 30 september 2000

perempuanku 7

puisi hamdan


perempuanku

di sisi sisi peradaban

di sisi sisi peradaban

perempuanku

di sisa sisa sejarah

di sisa sisa sejarah

perempuanku

di sisi sisi ruang

di sisi sisi ruang

perempuanku

di sisa sisa kelelahan

di sisa sisa kelelahan

perempuaku

di sisi sisi peristrahatan

di sisi sisi peristrahatan

perempuanku

di sisa sisa kehidupan

di sisa sisa kehidupan

perempuanku

di sisi sisi peradaban



makassar, 30 september 2000

perempuanku 8

puisi hamdam


lihat kebunku

penuh dengan perempuanku
ada yang hitam
dan ada yang putih
setiap hari kusiram semua
mawar melati semuanya indah

perempuanku pegang tongkat

perempuanku pegang sapu
bapak jadi raja
perempuanku jadi budak

satu dua tiga

bapak naik kuda
sampai rumah raja
perempuanku jadi kuda


makassar, 30 september 2000

perempuanku 9

puisi hamdan


perempuanku, perempuanku

”aku dengar rencananya
Kalian akan relakan diri
sebagai barang kontrakan
sama suka suka sama
dibayar pakai seberapa saat

perempuanku, perempuanku

lokalisasi waktu lokalisasi tempat
pelacur kontrakan mengontrak pelacur
perempuan kontrakan mengontrak perempuan
sama juga sama saja

setelah menjual nama tuhan

perzinahan itu dihalalkan

lalu aku dengar seorang tanya

“kontraknya sampai kapan?”
“bulan depan!”
“kontraknya tukaran ya?”


Makassar, 12 nopember 2000

perempuanku 10

puisi hamdan





para gadis, mama-mama

lalu seorang anak bertanya;

“mengapa mereka memasang pantat
terbalik di dadanya tanpa celana?”

afrizal berteriak;

“hanya buah dada berkibar
sendiri tanpa beha”

lalu seorang anak bertanya;

“mengapa mereka menggantungkannya
begitu menonjol?”

aku berteriak;

“hanya yang senang berkibar
yang juga riang dibelai angin”

lalu seorang anak itu;

“aku akan menjadi angin
yang dapat mengibarkan benda-benda”


makassar, 20 maret 2002

Rabu, 07 Desember 2011

ahai


puisi hamdan

segala puji lagi maha suci Allah
yang menguasai bunyi dan gerak


ahai…
tuhan rupanya sengaja membuat dunia
dari kualita-kualita tak sempurna

seperti bumi yang berselimut air
kunang-kunang tak berarti tanpa
malam dan kedip kemuningnya

bagaimana aku dapat mengundang pipit
tanpa mengajak serta siul yang
ia lagukan sambil melirik lompat
pada ayun ranting sepoian angin?

aku mengunjungi ruang jism
kualita-kualita itu adalah tempat
dimana al-jamil menitip
sedikit bayang wajahnya
untuk menjadi zikir bagi siapa saja
yang tamasya di dalamnya

yang fana adalah kualita al-jamil
juga suci seperti yang baqa
mengapa membuangnya sedikitpun
sedang ia dapat dikumpul satu-satu
sebagai menghitung butiran tahlil

yang fana adalah kualita ilahi
dimana setiap ruang eksistennya
al-malik al-kudduus selalu menyapa
dengan mewangi senyum al-rahim
melampaui kesturi dalam mimpi pezuhud

segala puji lagi maha suci Allah
yang menguasai bunyi dan gerak

makassar, 02 februari 2008.